21 Okt 2014

Karasu Tengu Kabuto

Beberapa waktu terakhir ini banyak teman-teman sosial media yang pro kontra terhadap tindakan KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) yang telah menghapus tayangan kartun SpongeBob karena dinilai berbahaya bagi anak-anak. Secara umum, banyak yang berpendapat bahwa KPI terlalu lebay alias berlebihan dalam membatasi apa yang boleh ditayangkan dan apa yang tidak boleh ditayangkan di televisi. Di lain pihak, tidak sedikit pula mereka yang mendukung KPI dengan alasan demi menjaga keselamatan para penonton televisi, terutama anak-anak dan remaja.
Saya sendiri lebih sering bersifat subjektif terhadap apa yang dilakukan KPI. Tentu saja itu semua kembali pada selera masing-masing. Jika acara yang mendapat teguran atau dilarang tayang kebetulan adalah acara yang tidak saya sukai, misalnya YKS atau sinetron GGS, tentu saja saya akan sangat berterima kasih pada KPI. Sebaliknya, jika acara yang dilarang tayang atau kena sensor habis-habisan adalah acara yang saya sukai, misalnya Srimulat, tentu saya akan sangat kesal terhadap lembaga yang satu ini. Saya pribadi menganggap SpongeBob termasuk tontonan yang bagus dan menghibur untuk anak-anak, bahkan para dewasa, karena menceritakan tokoh utamanya yang selalu berpikiran positif, polos, dan menjunjung rasa setia kawan.
 

Saya kemudian teringat pada kenangan lama saat KPI belum ada di negeri ini. Kala itu sekitar tahun 1995 ada sebuah film kartun buatan Jepang yang tayang di TVRI setiap hari Jumat pukul 14.30 WIB, berjudul Karasu Tengu Kabuto. Dilihat dari jadwalnya, jelas film kartun ini ditujukan untuk konsumsi anak-anak. Namun, jika teringat pada film tersebut, sampai sekarang saya masih bertanya-tanya, apakah pihak TVRI tidak tahu ataukah tidak mau tahu kalau film kartun ini sesungguhnya bukan tontonan untuk anak-anak, tetapi lebih pantas disebut kartun dewasa? Bagaimana tidak, film kartun ini selain banyak mengumbar adegan pertarungan sadis ala ninja, dengan kekerasan di mana-mana, juga banyak dihiasi karakter perempuan berpakaian serba terbuka. Bahkan, dalam beberapa episode saya pernah menjumpai adegan (maaf) telanjang tanpa sensor.
 

Karasu Tengu Kabuto alias Kabuto si gagak setan adalah nama seorang pendekar ninja bersenjatakan pedang yang bisa berbicara dan selalu haus darah. Ia memiliki empat orang kawan yang merupakan para pendekar pelindung bintang suci, yaitu Genbu si kura-kura hitam, Suzaku si burung phoenix merah, Byakko si harimau putih, dan Seiryuu si naga biru. Mereka berlima bersatu padu melawan kekuatan jahat yang dipimpin oleh Douki Kuroyasha dengan pembantu utamanya yang bernama Yasha Hime. Konon, Douki Kuroyasha adalah iblis kegelapan yang dulu pernah dipenjarakan oleh ayah Kabuto, namun berhasil meloloskan diri dan membuka segel neraka. Akibatnya, para iblis penghuni neraka pun berdatangan ke dunia dan menjadi pengikutnya untuk menebar teror dan kematian.
 

Kisah Karasu Tengu Kabuto ini dikarang oleh Buichi Terasawa dalam bentuk komik manga yang terbit antara tahun 1987 – 1988. Baru kemudian pada tahun 1990 dibuat serial kartun animasinya oleh sutradara Gen Fukuda, Takashi Watanabe, dan Kazuya Miyazaki, yang tayang perdana di stasiun NHK pada 29 Juli 1990. Kartun animasi inilah yang kemudian tayang di TVRI sekitar tahun 1995 tersebut.
Dari situs Youtube, saya dapat menyaksikan kembali serial kartun yang pernah tayang di TVRI itu dan mengambil beberapa gambar darinya. Berikut adalah enam karakter utama dalam serial tersebut, yang mana tidak berlebihan kalau saya katakan bahwa kartun ini memang bukan tayangan untuk anak-anak.

Karasu Tengu Kabuto, disuarakan oleh Yasunori Matsumoto:
 

Benitengu Genbu, disuarakan oleh Kozo Shioya:


Suzaku, disuarakan oleh Hiromi Tsuru:
 

Jiraiya Byakko, disuarakan oleh Shinya Otaki:


Seiryuu, disuarakan oleh Megumi Tano:
 

Douki Kuroyasha, disuarakan oleh Kan Tokumaru:


Yasha Hime, disuarakan oleh Arisa Ando: